A. Kecamatan Kertajati
1. Tinjauan Umum Dan Demografi Kecamatan Kertajati
Kertajati merupakan sebuah Kecamatan yang terletak di sebelah utara Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat, dengan batas-batas wilayahnya. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Kadipaten. Sebelah Barat, berbatasan dengan Kecamatan Ujung Jaya Kabupaten Sumedang dan Kecamatan Terisi Kabupaten Indramayu. Sebelah Utara, berbatasan dengan Kecamatan Jatitujuh. SebelahTimur, berbatasan dengan Kecamatan Dawuan.Secara geografis Kecamatan Kertajati terletak pada :
· Bagian Barat : 108o 03’ Bujur Timur
· Bagian Timur : 108o 15’ Bujur Timur
· Bagian Utara : 6o37’ Lintang Selatan
· Bagian Selatan : 6o46’ Lintang Selatan
· Ketinggian : 30 Meter
Luas Wilayah Kecamatan Kertajati adalah 138.36 Km2 yang berarti Kecamatan Kertajati sekitar 14.86 % dari luas Wilayah Kabupaten Majalengka, yaitu 1.204,24 Km2.
Jarak dari Ibu kota Desa/Kelurahan ke Ibu kota Kecamatan berkisar antara 1 - 18 Km, Desa Sahbandar merupakan daerah yang memiliki jarak terjauh dari Ibu kota Kecamatan.Sedangkan jarak dari Ibu kota Desa di Kecamatan Kertajati ke Ibu kota Kabupaten Majalengka berkisar antara 25 – 40 Km.
1. Pendidikan Dan Sosial
Di Kecamatan Kertajati tersedia sarana pendidikan mulai dari Kelompok Bermain (Kober) ,Taman Kanak-Kanak(TK) sampai SLTA. Keberadaan TK dan SD sudah bias dikatakan memadai, dibandingkan sekolah SLTP dan SLTA yang masih sedikit.
Masyarakat Kecamatan Kertajati mayoritas beragama Islam, dan sudah ditunjang dengan keberadaan sarana peribadatan yang memadai.Sarana Kesehatan di Kecamatan Kertajati pada saat ini banyak dibantu oleh Praktek Bidan yang sudah ada di semua Desa, sedangkan untuk keberadaan Puskesmas sendiri belum menyeluruh ada di setiap desa.
Bangunan Rumah di Kecamatan Kertajati ada Permanen dan Semi Permanen, ditunjang juga dengan mudahnya pasokan listrik ke daerah Kecamatan Kertajati, walaupun untuk penerangan umum belum maksimal di setiap desanya.
2. Ekonomi
Kegiatan ekonomi masyarakat Kecamatan Kertajati Tahun 2016 ini semakin terlihat maju. Terlihat dari banyaknya bangunan tempat tinggal yang sudah permanen, seiring dengan adanya jalan tol dan pembangunan bandara internasional Kertajati.
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga banyak berkembang di tahun 2016 ini.Seiring dengan kemajuan di Kecamatan Kertajati kegiatan bisnis restoran dan kedai makanan naik dibanding tahun 2015. Selanjutnya dalam, bidang akomodasi sarana yang tersedia diantaranya 7 restoran dan kedai makanan mencapai 457buah.
A. Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati (BIJB)
1. Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati (BIJB)
Jawa Barat sebagai provinsi berpenduduk terbesar di Indonesia memiliki kendala untuk berkembang dengan ketidakadaanya infrastruktur sbandar udara (bandara) bertaraf internasional yang mampu menampung pergerakan pesawat terbang berbadan lebar baik untuk penumpang maupun barang. Kondisi bandara internasional Husein Sastranegara di Bandung sudah tidak ideal karena memiliki beberapa kendala seperti “menumpang” dengan lapangan udara (lanud) militer, keterbatasan panjang landas pacu dan kapasitas apron maupun terminal dan terdapatnya industri pesawat terbang.
Jawa Barat sangat berkepentingan untuk memiliki fasilitas infrastruktur transportasi berupa bandara internasional yang dapat digunakan oleh pesawat berbadan lebar, “mengingat” tingginya kongesi baik di Bandara Internasional Soekarno-Hata maupun Pelabuhan Tanjung Priok serta akses. jalan tol yang sudah tidak mampu menampung pergerakan logistik yang umumnya dari sentra-sentra industry di wilayah Provinsi Jawa Barat.
Barat merencanakan mengembangkan bandara internasional Jawa Barat di Kertajati, Kabupaten Majalengka. Bandara ini selain mendukung koridor ekonomi yang menghubungkan koridor metropolitan Bandung Raya dengan Cirebon Raya, juga memiliki potensi untuk mengurangi disparitas pembangunan yang hanya terkonsentrasi di wilayah Bogor, Depok, Bekasi, Karawang dan Purwakarta (Bodebekapur) dan Bandung Raya (terlihat dalam gambar 1). gambar 2 menunjukan tata guna lahan kawasan BIJB dengan Aerocity Kertajati. Akse BIJB sudah ada melalui jalan tol Cipali (Cikunir-Palimanan) sebagai bagian Trans Java Toll Road dan diharapkan juga terkoneksi dengan jaringan rel kereta api.[1]
Bandara Kertajati dibangun untuk menggantikan fungsi dari Bandara Husein Sastra Negara di Bandung. Bandara ini memiliki lahan seluas 1800 hektar dan akan dilengkapi dengan akses Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan serta akses kereta. Luas terminal untuk tahun 2017 direncanakan mencapai 118.000 m2 atau 10 garbarata yang bisa menampung 8,6 juta penumpang / tahun.
Bandar Udara Internasional Kertajati (bahasa Inggris: Kertajati International Airport,) adalah bandar udara yang terletak di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Indonesia. Bandar udara ini merupakan bandar udara terbesar kedua di Indonesia berdasarkan luas setelah Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, yang berlokasi di Kabupaten Majalengka, kira-kira 68 kilometer di timur Bandung. Bandar udara ini dibangun untuk
melayani sebagai bandar udara internasional kedua di wilayah metropolitan Bandung dan juga melayani Cirebon, bagian dari Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah.
Bandar udara ini diresmikan operasinya pada tanggal 24 Mei 2018, dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia mendarat sebagai yang pertama di bandar udara ini. Bandar udara ini memiliki landasan pacu tunggal sepanjang 3.000 meter dan dapat menampung pesawat berbadan lebar seperti boeing 777. Bandar udara baru ini berfungsi sebagai penyangga untuk membantu memudahkan lalu lintas udara di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta. Setelah selesai, Bandar udara ini akan memiliki kapasitas total hingga 29 juta penumpang setiap tahun, dengan banyak ruang untuk ekspansi.[6] Bandar udara ini juga akan mengoperasikan terminal kargo dengan perkiraan resmi pada 1,5 juta ton kargo pada tahun 2020. Upaya memaksimalkan operasi bandara Kertajati, Pemprov Jabar pun akan merealisasikan pindahnya rute penerbangan bandara Husein ke bandara Kertajati dengan pertimbangan kendala transportasi.







0 comments:
Posting Komentar